NUR..........

 

Sang kala terus berlalu

Tertepis lamunanku terusik sadar

Sejuk yang menyelimuti tubuh

Tak sesejuk hatiku yang hampa

Menggeliat mencari isi

Pahamku meninggalkan tanya

Mencari jawaban namun tak kunjung tergapai

 

Nurani bergelora mencari sandaran diri

Menggantung tinggi di langit harapan

Terlihat indah namun semu

Fatamorgana jasmani menghias diri

Hancur lebur menghantui batinku

Kutemukan furqon di sini

Pahit yang kurasakan

Lebih nikmat terasa

Manis yang kubayangkan

Sakitnya bak teriris pedang yang tlah terasah

 

Ayam berkokok mencari jati diri

Suara panggilan bersahutan

Kubasahi parasku berniat

Gemericik air mengalun indah

Memecah hening subuh nan sepi

 

Kubersujud di bumi ini

Mengharap tanah lapang di hati

Menghadap Illahi penuntun diri

Tenang.......

Datar........

Sungguh mulia perjalanan rohani

Mencari nur yang terasa jauh

Mendambakan keikhlasan

Melepaskan kealpaan

 

Kuselami hari silam

Muhasabbahku... ya Rabb

Hatiku galau

Menghisab diri menyesali rasa

Tetes air mata menyibak makna

Ingin kembali tapi tak kuasa

 

Aku tidak mengerti harus bagaimana

Terbayang dirinya menghenyakkan asa

Rasaku memuncak

Karsaku berteriak

Aku tafakur......

Tadabbur.........

 

Kupandang lepas

Aku harus terus berjalan

Dan memang harus kujalani

Karena jalan memang masih panjang

Fana........

Lelah.......

Tapi ini hanya persinggahan sesaat

 

Sang kala terus berlalu

Nur itu tetap kucari

Dan telah kutemukan

Takkan kulepas begitu saja

Karena aku membutuhkan

Karena aku masih berjalan disini

Karena aku hanya singgah

Karena hatiku mencari isi

Pahamku memutuskan

Terdorong rasaku

Terpuaskan batinku

Tercapai asaku

Terhisab diriku

 

Pancaran nur...

Menyejukkan hati

Meneduhkan nurani

Meluluhkan kesombongan

Tak ingin lagi...

Terpekur..

Tersungkur...

Aku tak ingin kehilangan

Setelah sekian lama dalam pencarian

Dalam mendewasakan diri

Aku tak ingin jatuh lagi

Tak ingin kalah

Karena bangkit itu sakit

Karena hati ini bukanlah mainan

 

Sang kala terus berlalu

Silau mentari kuning menyengat

Dan aku terus berjalan...

 

 

Hendry Howser Herlambang

Malang, 050599.00.59

Apakah kau mengerti....

 

Halaman depan | Disebuah etalase toko | Kerinduan ini | Inkubasi rasa | Rasa |

Diantara dua sisi | Permohonanku pada-Mu | Panorama Kehidupan | Fana | Andai saja Ibu |